Jumat, 19 Juli 2013

Kemewahan Notre Dame de Paris

Tahun  2013, begitu eksotis bagi Nyonya Kami (Notre Dame). Dalam bingkai musim semi yang kerap diiringi rintik hujan, Notre Dame de Paris bertambah usia yang hampir melewati batas yakni 850 tahun.

Sebagai lambang wisata Kota Paris, Notre Dame de Paris tak hilang ditelan jaman. 

Dalam pengembaraan usia panjangnya dalam melewati samudra peradaban dunia, Sang Nyonya Kami Paris telah melegenda ditengah popularitas para wisatawan dunia.

Ketika musim panas, kota ini menjadi tempat titik puncak kemunculan para pengagum sang Nyonya. Di ujung pelataran, bangunan serta taman yang telah berumur ratusan tahun ini selalu dipadati oleh para pengunjung yang berasal dari seluruh dunia.

Keanggunan Notre Dame ketika musim panas bukan bermakna mengurangi minat para pengunjung pada musim lainnya. Sebut saja pada musim semi yang kerap muncul mengawali musim panas.

Rintik hujan pun tidak mengendurkan keinginan para pengunjung di gedung yang berada di Parissiene Arrondissement tersebut. Bahkan, rintik hujan serta keaggunan komplek gedung yang berdiri tegar di atas Ile de la Cite tersebut menghadirkan keelokan tersendiri.


Ketika payung para wisatawan berbaur dengan kemegahan bangunan, taman, rintik hujan, serta Sungai Seine, maka yang hadir merupakan keheningan nan romantis. Pada saat hujan rintik menyirami seluruh permukaan, tak ayal lagi para pemujanya yang membungkus diri mereka dengan jas hujan serta payung pun menampilkan romantisme yang sunyi.

Sedangkan sebagian wisatawan dengan toleran memilih menjadi bagian dari antrean panjang agar dapat masuk ke gedung utama, tidak demikian dengan yang lain. Mereka ada yang memutuskan memeriahkan pujian ulang tahun bagi Notre Dame de Paris , atau menikmati keelokan taman dan gereja mungil yang berada di samping serta belakang gedung utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar